Wednesday, 20 August 2014

Kisah Pemuda Urung Berzina Lantaran Nasehat Gadis Jelita


DR Mustafa Murad, salah seorang guru besar Universitas Al Azhar, mengabadikan kisah seorang pemuda dalam kitabnya Qashash Ash Shalihin. Pemuda itu mencintai seorang gadis Badui. Ia cantik jelita. Pada suatu hari, mereka bepergian dalam sebuah rombongan yang sama. Saat tiba di padang sahara, rombongan itu pun berhenti untuk rehat.

Semua orang telah tidur. Sementara gejolak cinta dan kerinduan menggelayuti pikiran sang pemuda. “Ini kesempatan langka,” begitu pikirnya. Pemuda itu pun kemudian menghampiri si gadis dan merayunya.

“Periksalah dulu apakah semua orang telah tertidur” kata gadis tersebut setelah mendengar rayuan sang pemuda. Mendengar jawaban gadis pujaannya ini, si lelaki sangat gembira. Ia pun kemudian pergi untuk memastikan apakah semua orang telah tertidur.

“Semua orang telah tertidur. Aku telah memeriksanya,” katanya saat kembali kepada sang gadis.

“Bagaimana pendapatmu tentang Allah, apakah pada saat ini Dia tidur?” Sang pemuda terhentak. Ia tidak mengira akan keluar pertanyaan itu dari lisan gadis jelita di hadapannya ini.
“Allah tidak tidur. Allah tidak beristirahat dan tidak tidur.”
“Dzat yang tidak tidur melihat kita meskipun manusia tidak melihat kita. Maka, Dialah yang paling berhak untuk ditakuti.”

Mendengar kalimat singkat itu, hati sang pemuda tergetar. Persis seperti firman Allah dalam Surat Al Anfal ayat 2: ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka…”.

Hatinya tersadar seketika. Ia baru saja melangkahkan kakinya ke neraka. Namun Allah mengingatkannya justru melalui wanita cantik yang paling dicintainya.

Ia seperti mendengar petir di siang hari saat langit cerah. Membuatnya insaf seketika. Ada penyesalan dalam jiwanya. Sekaligus ada syukur karena ia belum melangkah terlalu jauh. Entah apa jadinya jika gadis di depannya itu mengiyakan maksudnya. Mungkin ia kini telah terjatuh dalam lembah nista. Pemuda itu pun kemudian segera pergi meninggalkan gadis itu. Ia bertaubat. Dan sejak saat itu tak pernah lagi bertemu dengannya. Ia memenangkan taubatnya atas cintanya kepada wanita.

Pada suatu hari, sang gadis bermimpi bertemu pemuda itu. “Apa yang telah dilakukan Allah terhadapmu?” tanyanya kepada sang pemuda.
“Allah telah mengampuni dosa-dosaku karena ketakutanku kepadaNya,” jawabnya.

Demikianlah akhir cinta sang pemuda. Ia melabuhkan hatinya dalam pertaubatan. Mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia baru saja diselamatkan Allah melalui gadis yang dicintainya. Maka ia tak mau lagi mendekati gadis itu. Namun Allah justru menghadirkannya kepada gadis itu melalui mimpi. Untuk menjadi ibrah bagi generasi sesudahnya, bahwa Allah sangat mencintai hambaNya yang bertaubat. Dan Allah Maha Mengampuni hamba-hambaNya yang bersungguh-sungguh dalam taubatnya. Taubat nasuha. [Tim Redaksi Kisahikmah.com]

Pentingnya Dekat Majelis Dzikir

Pentingnya Dekat Dengan Majelis Dzikir
Iman yang kadang naik atau kadang turun. Bak handphon yang berkurang power batrainya dan harus diisi ulang supaya bisa digunakan lagi. Begitu juga hidup di zaman yang serba banyak godaan ini terkadang kita terlena denga keadaan tipu daya dunia yang sementara. Dan apa jadinya bila iman kita turun? Sedangkan iman adalah penyelamat dunia dan akhirat.

Rasulullah saw. Bersabda;
“Maukah aku tunjukan kepadamu suatu perkara yang menguatkan agama dan denganya kamu akan memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat? Hendaklah kamu menyertai majelis-majelis ahli dzikir (orang yang selalu mengingat dan membesarkan Allah)” (Al-Hadits-Misykaat)
Maka menjadi suatu hal yang sangat penting kepada kaum muslimin hendaknya selalu berhubugan dengan mereka yang senantiasa dekat dengan Allah. Dan selalu mendatanginya. Perbuatan ini dapat menyebabkan kekuatan amal agama serta mendatagkan kebaikan dan keberkahan dalam hidup kita.
 
Rasulullah saw. Bersabda;  “Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan,” Para sahabat bertanya r. Hum bertanya; “Siapa yang enggan itu ya Rasulullah?” Jawab beliau; “Barang siapa yang mentaatiku, ia akan masuk surga. Dan barang siapa mengingkariku, maka dialah orang yang enggan.” Sabda beliau lainya, “Tidak sempurna iman iman seseorang di antaramu sehingga segala keimananya mengikuti apa yang kubawa.” (Misykat).

            Bila mendengar hadist ini dan dipikir berulang-ulang terasa aneh. Sehingga sungguh mengherankan orang yang mengaku dirinya muslim tetapi tidak mentaati Allah swt. Malah meninggalkan sunah-sunah Rasul-Nya. Jika hal ini kita sampaikan kepada mereka bahwa mereka meninggalkan sunnah Nabi saw. , mereka tentu akan marah.
Dari Sa’di rah.a. dalam sebuah syair, “Barang siapa menentang Nabi maka perjalanan apa pun yang ditempuhnya tidak akan sampai ke tempat tujuan.” Siapa pun orangnya jika menyeleweng  dari sunah Nabinya, maka jalan apa pun yang ia tempuh tidak akan sampai ke tempat tujuan. Oleh sebab itu setelah kita tahu seseorang itu adalah wali Allah, maka hendaknya selalu mendampinginya, banyak berkhidmat kepadanya, dan banyak mengambil manfaat dari ilmuny, karena hal itu akan meningkatkan kwalitas agama kita.